Perbedaan XML dan HTML
Perbedaan XML dan HTML yaitu apabila HTML berfungsi untuk menampilkan data (berfokus pada penampilan data), maka XML berfungsi untuk membawa data (berfokus pada data itu sendiri). Selain itu, tag-tag pada dokumen XML didefinisikan sendiri, sehingga XML bersifat self-descriptive yaitu dapat mendeskripsikan isinya sendiri. Tidak seperti pada dokumen HTML, dimana tag-tag sudah diatur untuk tujuan tertentu.
XML bukan merupakan pengganti HTML, tetapi XML merupakan pelengkap HTML. Dalam banyak aplikasi web, keduanya sering digunakan secara bersamaan, terutama ketika membangun sistemberbasisweb service. XML secara resmi menjadi rekomendasi W3C (http://www.w3schools.com/w3c/w3c_xml.asp) pada tanggal 10 Februari 1998.
Aturan-Aturan Penulisan Dokumen XML
Pada dasarnya, cara penulisan dokumen XML sangatlah mudah dan logis. Aturan-aturan yang harus diperhatikan juga mudah dipelajari dan mudah untuk digunakan.
Deklarasi Dokumen XML
Suatu dokumen XML harus diawali dengan deklarasi XML. Deklarasi XML diletakkan di awal baris (paling atas) dokumen XML.
1
| < ?xml version = "1.0" encoding = "ISO-8859-1" ? > |
Baris tersebut mendefinisikan bahwa versi XML yang digunakan adalah versi 1.0dan jenis encoding yang digunakan adalah set karakter Latin-1/West European (ISO-8859-1).
Semua Elemen XML Harus Mempunyai Tag Penutup
Pada dokumen HTML, kita biasanya cukup menulis sebuah tag tanpa tanda penutup (dalam beberapa elemen tag). Misalnya:
1
2
3
| < img src = "bisakomputer.gif" > < a href = "index.php" > |
Akan tetapi, pada dokumen XML, semua tag harus (wajib) diakhiri dengan tag penutup.
1
| < file type = "gif" > bisakomputer.gif < / file > |
Tag-Tag XML Bersifat Case Sensitive
Case sensitive berarti penggunaan huruf besar dan huruf kecil untuk karakter/huruf yang sama akan mempunyai makna yang berbeda. Misalnya tag <Alamat> akan berbeda dengan tag <alamat>. Selain itu, tag pembuka dan tag penutup suatu elemen XML harus mempunyai bentuk yang sama.
Contoh yang SALAH:
1
| < Alamat > Ini adalah contoh yang salah < / alamat > |
Contoh yang BENAR:
1
| < alamat > Ini adalah contoh yang tidak salah < / alamat > |
Elemen-Elemen XML Harus Berpasangan dengan Benar
Dalam penulisan sintaks HTML, penulisan sintaks seperti berikut mungkin masih dapat ditolerir meskipun secara aturan salah.
1
| < b > < i > Teks bercetak tebal dan italic < / b > < / i > |
Lain halnya dengan sintaks XML berikut, semua elemen harus ditulis secara berpasangan dengan benar. Maksud berpasangan yaitu apabila suatu elemen diawali dengan tag pembuka, maka tag penutup harus diletakkan juga di bagian akhir, meskipun sebelum tag penutup tersebut ada pasangan elemen/tag yang lain.
1
| < b > < i > Teks bercetak tebal dan italic < / i > < / b > |
Jika tidak demikian, maka dokumen XML akan menampilkan error.
Dokumen XML Harus Mempunyai Elemen Utama (Root Element)
Dokumen XML paling tidak harus mempunyai sebuah elemen yang merupakan lingkup untuk elemen-elemen yang lain. Elemen tersebut sering disebut sebagai elemen utama (root element). Contoh:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
| < buku > < item > < judulbuku > Mengejar Matahari < / judulbuku > < / item > < / buku > |
Pada contoh di atas, yang bertindak sebagai root element adalah tag <buku> … </buku>. Tag tersebut menjadi elemen utama yang melingkupi elemen-elemen lain di dalamanya.
Nilai Atribut Elemen XML Harus Ditulis dalam Tanda Petik Dua
Seperti pada dokumen HTML, elemen-elemen XML juga dapat mempunyai atribut. Dalam XML, nilai atribut harus ditulis di dalam tanda petik dua (“…”).
Contoh yang SALAH:
1
2
3
4
5
6
7
| < email tanggal = 12 / 11 / 2007 > < ke > Maya < / ke > < dari > Juna < / dari > < / email > |
Contoh yang BENAR:
1
2
3
4
5
6
7
| < email tanggal = "12/11/2007" > < ke > Maya < / ke > < dari > Juna < / dari > < / email > |
Karakter Khusus dalam XML
Beberapa gabungan karakter akan memberikan makna khusus dalam XML. Sebagai contoh, apabila kita ingin menulis karakter < (lebih kecil) ke dalam sebuah elemen XML, maka akan terjadi error karena karakter < tersebut merepresentasikan awal penanda sebuah elemen. Sintaks berikut adalah contoh yang salah dan akan menghasilkan error.
1
| < pesan > jika harga < 10000 maka < / pesan > |
Untuk menghindari error tersebut, maka karakter khusus < harus diganti dengan gabungan karakter yang sudah disediakan, yaitu:
1
| < pesan > jika harga < 10000 maka < / pesan > |
Dalam XML, ada beberapa gabungan karakter yang akan membentuk karakter khusus, diantaranya:
1. < = < = kurang dari
2. > = > = lebih dari
3. & = & = dan
4. ' = ‘ = petik satu (aposthrophe)
5. " = ” = petik dua (kuotasi)
Komentar dalam XML
Komentar dalam suatu script berfungsi untuk memberikan keterangan, sehingga baris yang ditulis dalam area komentar tidak akan dieksekusi. Komentar dalam dokumen XML dapat ditulis dengan format sebagai berikut:
1
| < ! -- Tuliskan komentar Anda di sini --> |
Spasi dalam XML
Dalam dokumen HTML, beberapa karakter spasi (white-space) akan terpotong/disingkat menjadi sebuah spasi. Misal dalam dokumen HTML, kita menulis :
1
| Hello World |
maka hasil eksekusi baris di atas dalam browser menjadi seperti berikut:
1
| Hello World |
Akan tetapi, dalam dokumen XML tidak berlaku demikian. Beberapa karakter spasi dalam dokumen XML, tidak akan terpotong (apa adanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar